Rabu, 26 Maret 2014

Alam semesta, sebuah ilusi ?

"semua adalah ilusi", kata Buddha Gautama.

Pernyataan ini bukan berarti bahwa tidak ada satupun di alam semesta ini merupakan hal yang nyata. Akan tetapi proyeksi pikiran kita terhadap realitas hanyalah ilusi.



Ruang Kosong dalam Atom
Tiap elemen di alam semesta yang membentuk materi yang kita lihat dan kita rasakan melalui panca indra kita, jika semua materi ini kita urai kedalam level subatomik, maka kita akan menemukan 99,9% ruang kosong didalamnya.
 

ukuran patikel subatomik

Inti atom yang dikelilingi oleh elektron, bisa dibayangkan seperti sebuah kelereng yang terletak tepat di tengah-tengah stadion sepak bola, kemudian terdapat butiran debu yang mengelilingi kelereng di pinggir lapangan sepak bola. Di antara kelereng dengan butiran debu adalah ruang kosong!

Materi adalah energi (Gelombang) yang frekuensi getarannya turun begitu rendah pada suatu titik, sehingga bisa dirasakan oleh panca indra kita.

Mata, sebuah proyektor 
medan energi disekitar kita dikodekan oleh otak kita ke dalam gambar 3D, untuk memberikan ilusi dari dunia fisik. Walaupun sifat materialitas sangat jelas, alam semesta nampaknya hanya semacam proyeksi 3D dan tidak lebih dari sebuah hologram.





Otak kita secara matematis mengkonstruksi realitas obyektif dengan menginterpretasikan frekuensi yang berasal dari dimensi lain, sebuah eksistensi yang jauh lebih dalam yang melampaui dimensi ruang dan waktu.

Kita sebenarnya tidak sedang melihat hakikat alam semesta yang sebenarnya. Tetapi apa yang kita lihat hanyalah informasi quantum yang diinterpretasikan oleh otak sebagai sinyal-sinyal elektrik dan memberikan pengalaman materi fisik. 

Konsep alam semesta hologram menyatakan bahwa alam semesta eksis sebagai salah satu bentuk dari gelombang quantum yang keluar dan "menjelma" kedalam bentuk partikel atau materi ketika kesadaran kita hadir. Kita merasakan segalanya begitu nyata karena adanya kesadaran kita.




Jadi sekarang coba lihat tubuh kita, lihat tangan kita, wajah kita. A
re we real? or just an illusion?


Referensi: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar